Jumat, 17 Agustus 2018

SINOPSIS : KOMPOSISI VEGETASI PEKARANGAN BERDASARKAN UKURANNYA SEBAGAI MEDIA PERTANIAN TERPADU DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN


KOMPOSISI VEGETASI PEKARANGAN BERDASARKAN UKURANNYA
SEBAGAI MEDIA PERTANIAN TERPADU
DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Oleh: Muhammad Saddam Ali 
Landscape Architect

Pekarangan sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari rumah, memiliki peran sebagai tempat konservasi vegetasi yang bermanfaat khususnya bagi keluarga. Sejak dahulu, masyarakat tradisional memanfaatkan pekarangan sebagai tempat domestifikasi vegetasi yang mereka dapatkan dari hutan, lalu ditanam di pekarangan untuk kemudahan penggunaan. Kegunaan tanaman di pekarangan antara lain sebagai tanaman hias, tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman bumbu, tanaman obat, tanaman penghasil pati, tanaman bahan baku industri, dan tanaman lain (penghasil pakan, kayu bakar, kerajian tangan, dll) (Arifin et al. 2010; Arifin et al. 2012). Banyaknya jenis penggunaan tanaman tergantung pula dengan ukuran luas dari pekarangan. Umumnya, rumah yang memiliki pekarangan yang luas akan memiliki tingkat biodiversitas vegetasi yang tinggi pula. Berdasarkan hasil penelitian Arifin et al. (2008) mengenai posisipekarangan pada daerah aliran sungai (DAS) di hulu, tengah, dan hilir di tiga provinsi di Pulau Jawa, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, pekarangan dibedakan berdasarkan luasan RTH-nya, yaitu:
1. pekarangan sempit; luas RTH-nya >120 m2,
2. pekarangan sedang; 120 m2 ≤ luas RTH-nya<400 m2,
3. pekarangan luas; 400 m2 ≤ luas RTH-nya < 1000 m2, dan
4. pekarangan sangat luas; luas RTH-nya ≥ 1000 m2.

Saat ini belum ada standar minimal bagi keluarga untuk memanfaatkan pekarangannya dengan efektif dan efisien terutama dalam membudidayakan tanaman. Hal ini terjadi baik di perdesaan maupun perkotaan, sedangkan peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan peningkatan jumlah ruang terbangun untuk tempat tinggal. Tentunya hal tersebut akan menambah jumlah pekarangan yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Sehingga perlu ada standar minimal tanaman apa saja yang harus ada berdasarkan kegunaan tanaman dengan luasan RTH pekarangannya yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik pekarangan. Hal itu dapat menjadikan pekarangan sebagai salah satu media pertanian terpadu. Selain itu, hasil penelitian Rina et.al (2012) dan Ali (2017), di desa-desa dataran tinggi yang pekerjaan masyarakatnya adalah bertani hortikultur, pekarangan juga menjadi tempat budi daya tanaman unggulan seperti sayuran yang hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi keluarga. Vegetasi yang ditanam di pekarangan, tidak serta merta ditanam begitu saja karena menyesuaikan dari kegunaa- dan luasan RTH-nya, tetapi juga terdapat filosofi yang melatarbelakangi mengapa vegetasi tersebut harus hadir. Inilah yang disebut dengan kearifan lokal terkait pemanfaatan tanaman karena tanaman tersebut punya nilai penting bagi masyarakat, baik dari sisi adat-budaya, ekonomi, maupun sosial. Sehingga hal ini juga perlu dimasukkan dalam penentuan standar minimal pekarangan yang terbaik bagi keluarga, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Cordyline. Spp is blooming

DAFTAR PUSTAKA


Ali MS. 2017. Studi kearifan lokal dalam pemanfaatan tanaman di Desa Alamendah, Jawa Barat dan Desa Pasurenan, Jawa Tengah. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut PertanianBogor.


Arifin HS, Mulyana R, Alikodra HS, Prasetyo LB. 2008. Karateristik bentuk rumah dan permukiman di DAS Cianjur, Jawa Barat. [Science and Technology Journal “Emas”, Indonesia]. Christian Univ. Vol 17(3): 213- 226.

Arifin HS, Arifin NHS, Munandar A, Kaswanto. 2010. Pemanfaatan Pekarangan Di Perdesaan. P2KP: Badan Ketahanan Pangan, Kementan. Arifin HS, Munandar A, Schultink G, Kaswanto RL. 2012. The role and impacts of small-scale, homestead agro-forestry systems (“pekarangan”) on household prosperity: an analysis of agro-ecological zones of Java, Indonesia. [Int’l J. of AgriScience]. Vol. 2(10): 896-914.

Rina DN, Chairul, Solfiyeni. 2012. Komposisi dan struktur pekarangan dataran tinggi di Nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok. [Jurnal Biologi Universitas Andalas]. Padang (ID): Univ.Andalas. Vol 1(2): 144-149.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SINOPSIS : KOMPOSISI VEGETASI PEKARANGAN BERDASARKAN UKURANNYA SEBAGAI MEDIA PERTANIAN TERPADU DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

KOMPOSISI VEGETASI PEKARANGAN BERDASARKAN UKURANNYA SEBAGAI MEDIA PERTANIAN TERPADU DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Oleh: Muhammad Sadd...